Perbedaan Teks Diskusi dan Teks Tanggapan Kritis


Assalamualakum Wr. Wb.
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai perbedaan teks diskusi dan teks tanggapan kritis, sebenarnya apa sih perbedaannya?. Tanpa basa basi lagi, kita bahas yuk apa perbedaannya. Kita kupas saja satu persatu perbedaannya!
Dari segi pengertian :
·         Teks Diskusi : adalah sebuah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu hal (satu "pro" dan satu "kontra”).
·         Teks Tanggapan Kritis : adalah teks yang berisi kritik pedas terhadap suatu hal mengenai kesalahan. Sehingga hal ini kita bisa menyebutnya juga dengan menganalisa suatu pendapat. 
Dari segi Struktur :
·         Teks Diskusi :
Isu                                   : berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.
Argumen mendukung : berisi argumen (alasan) mendukung hal yang menjadi pokok masalah diskusi.
Argumen menentang : berisi argumen yang bertentangan   dengan argumen yang mendukung.
Kesimpulan                   : berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas. Usahakan mengambil jalan tengah dari isu yang dibahas.
·         Teks Tanggapan Kritis :
Evaluasi merupakan bagian yang berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.
Deskripsi teks merupakan bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.
Penegasan ulang merupakan bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu yang sudah dilakukan atau diputuskan.
Dari segi ciri kebahasaan :
·         Teks Diskusi :
1. Konjungsi Perlawanan
Konjungsi perlawanan menggunakan kata hubung : tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.
Contoh :
1). Banyak sekolah, terutama di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswanya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan.
2). Jangan sampai anak asyik bermain internet, sedangkan orang tua tidak mengetahui keberadaan anak.
2. Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal
Kohesi Leksikal
 Kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Dapat berupa pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim.
Contoh : 1. Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet.                         
2. Telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa dalam bidang akademik.
Kohesi Gramatikal
kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal, antara lain, dapat terbentuk melalui rujukan, substitusi, dan ellipsis
Contoh : 1. Masyarakat yang setuju bahwa siswa boleh membawa                      telepon seluler ke sekolah karena hal itu dapat memudahkan orang tua untuk menghubungi anaknya.
2. Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar, guru akan kehilangan     beberapa saat kesempatan mengajar karena terganggu. Hal itu akan merugikan seluruh kelas.
Berdasarkan contoh (1) tersebut, -nya pada kata anaknya, merujuk pada orang tua; sedangkan pada contoh (2) frasa hal ini merujuk pada kalimat guru akan kehilangan kesempatan mengajar.
3. Penggunaan Modalitas
Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia modalitas dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin.
Contoh : 1. Jika siswa tidak membawa telepon seluler dan                        orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah.
2. Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk  menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memanggilnya ke kantor untuk menerima panggilan.
·         Teks Tanggapan Kritis :
1.UNGKAPAN TANGGAPAN PENGUATAN
Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar gagasan
Contoh :
1.      Ide tersebut sangat tepat.
2.      Pendapat yang dikemukakan penulis sangat tepat.
2.UNGKAPAN TANGGAPAN PELEMAHAN
Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis
Contoh :
1.      Tentu pandangan-pandangan itu dapat terbantahkan.
2.      Saya tidak sependapat dengan hal itu.
3. UNGKAPAN TANGGAPAN SUDUT PANDANG ORANG LAIN
Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain
Contoh :
1.      Dia mengatakan bahwa pandangan tersebut kurang menarik.
2.      Dia berpendapat bahwa setuju dengan tanggapan tersebut.
4. UNGKAPAN TANGGAPAN SIMPULAN DARI DATA ORANG LAIN
Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain
Contoh :
1.      Data yang disajikan menunjukkan bahwa data tersebut diambil berdasarkan fakta dari berbagai tanggapan.
2.      Alasan yang disampaikan penulis tidak tepat.
5. UNGKAPAN TANGGAPAN DENGAN GAYA BAHASA PENGHALUSAN
Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan
Contoh :
1.      Saya setuju dengan pendapat itu, tetapi sebaiknya kalimat tersebut masih perlu direvisi.
2.      Data yang dikumpulkan sudah cukup lengkap, tetapi data tersebut masih perlu disederhanakan kembali.
6. UNGKAPAN TANGGAPAN YANG MENGGUNAKAN KATA BILANGAN ATAU URUTAN INFORMASI
Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi
Contoh :
1.      Alasan kedua dapat dikemukakan bahwa kemajuan teknologi tidak memungkinkan adanya kepastian masyarakat.
2.      Dasar berikutnya sebagai penguat pendapat saya adalah kedua hal tersebut akan menjadi pioritas utama bagi pemerintahan.

Tetapi apakah sebenarnya perbedaannya selain dilihat dari pengertian, struktur, dan ciri kebahasaan diatas?, Menurut saya mungkin Anda harus lebih memfokuskan lagi pada bagian struktur. Setelah saya banyak membaca mengenai teks tanggapan kritis dan teks diskusi, pada bagian argumentasi di struktur teks diskusi antara argumen mendukung dan argumen menolak sama, artinya tidak memihak ke salah satu argument, dan penulisnya netral. Tetapi pada bagian deskripsi teks pada teks tanggapan kritis, lebih menekankan kepada salah satu argument, entah itu bagian argument mendukung atau argument menolak. Setelah itu, di bagian terakhir dari masing masing teks yakni pada teks diskusi merupakan simpulan, dan teks tanggapan kritis berupa penegasan ulang. Di teks diskusi penulis memberikan rekomendasi atau jalan keluar atas isu yang sedang dibahas. Tetapi pada teks tanggapan kritis yang berupa penegasan ulang, penulis menegaskan apa yang telah ia pilih (alasan atau argument) bukan merupakan rekomendasi/ jalan keluar.

Terimakasih sudah membaca postingan kali ini, semoga bermanfaat :) 
Wassalamualaikum Wr. Wb.




                                     



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelaki Pembawa Kayu Bakar